Thursday, March 14, 2013

Haru dan Aku: Karena Korea


Yang membuat aku mulai ngelirik buku dari Haru adalah, karena Haru nerbitin buku bertema Korea. Tetapi awalnya aku masih tidak membeli buku terbitan Haru karena belum yakin apa ceritanya bagus.

Tapi karena suka itulah, aku memfollow akun twitter @penerbitharu. Suatu hari, adminnya ngadain kuis berhadiah My Boyfriend’s Wedding Dress. Awalnya aku hanya iseng-iseng menjawab saja, sudah pesimis bakal menang. Ternyata pas malamnya aku online, ada mention dari admin yang isinya aku menang. Senang banget.

Beberapa hari kemudian, paketnya datang. Jadi My Boyfriend’s Wedding Dress itu novel pertama Haru yang aku miliki. Setelah aku baca, bukan isi ceritanya yang membuat aku kagum, melainkan struktur bahasanya terjemahannya. Jujur saja selama ini aku kurang suka membaca novel terjemahan karena bahasanya yang terlalu kaku dan susunan kalimat yang aneh. Ternyata Haru bisa membuat pemikiranku berubah, tidak semua novel terjemahan seperti itu.

Selain itu, kualitas kertas penerbit Haru juga bagus. Tebal sehingga tidak membuat tinta yang tembus ke halaman belakang, seperti yang saya temui di beberapa novel penerbit lain. Namun hal ini bisa menjadi bumerang juga. Mungkin karena faktor inilah, buku-buku terbitan Haru cukup mahal untuk kantong anak sekolahan.

Sejak saat itu, aku mulai membeli novel-novel terbitan Haru yang lain, walaupun jarang.  Hingga saat ini koleksiku sudah berjumlah Sembilan buah, terdiri dari ; Seoulmate, Seoulmate is You, Seoul Cinderella, Duet, Oppa & I, 4 Ways to Get a Wife, Then I Hate You So, My Boyfriend’s Wedding Dress, So I Married the Antifan.

Tetapi ada beberapa hal yang membuat saya akhir-akhir ini kurang semangat lagi membeli buku dari terbitan Haru dan berikut adalah alasannya :
-        -  Pertama : Jujur, Penerbit Haru pandai membuat orang jatuh cinta kepada bukunya cukup hanya dengan membaca sinopsisnya. Sangat membuat orang merasa ingin memiiliki buku tersebut. Namun saya harus beberapa kali kecewa. Ternyata isi ceritanya tidak semenarik sinopsis yang dibuat. Sebagai contoh (tidak bermaksud menjelek-jelekkan), novel So I Married the Antifan memiliki sinopsis yang “WAH-Sangat Bagus, membuat saya seperti menemukan hal yang baru dalam novel bertema Korea. Namun setelah saya membeli dan membaca isinya, membuat saya cukup kecewa. Ceritanya cukup datar dan tidak membuat saya merasa sesenang membaca sinopsisnya. Sikap dan karakter Geun Yong tidak menunjukkan antifans seorang artis, begitupula sebaliknya dengan Hu Joon. Problem yang ada juga tidak membuat saya gregetan. Ceritanya mengalir begitu saja tanpa adanya konflik yang “WOW”.
Saran saya, kalau bisa, Penerbit Haru lebih memperhatikan isi cerita novel yang akan diterbitkan. Jadi tidak hanya melihat kepada nama besar si pengarang, akhirnya ceritanya tidak terlalu bagus.

-        -  Kedua : Cover adalah salah satu hal penentu, jadi membeli buku tersebut atau tidak. Saya lebih menyukai cover Penerbit Haru yang dulu, seperti, Seoulmate, Seoulmate is You, My Name is Kim Sam Soon, So I Married the Antifan, Close to You dan lainnya (buku-buku terbitan Haru sebelum bulan Oktober 2012). Entah mengapa setelah bulan tersebut-sekarang, cover yang penerbit Haru buat terkesan suram, warnanya pudar tidak imut-imut dan lucu lagi, seperti Bi!, Paper Romance, dan Her Sunny Side. Saya tidak tahu apakah memang Penerbit Haru berusaha berganti selera atau disesuaikan dengan cerita namun intinya cover untuk novel Haru yang baru tidaklah Eye Catching lagi.  

Untuk hal-hal lain seperti tampilan web, dll, aku rasa tidak ada masalah yang berarti. Admin jejaring sosialnya sudah cukup banyak interaksi dengan pembaca walau terkadang jawaban yang diberikan memuaskan dan terkadang tidak. Saran saya, jadilah penerbit yang mempunyai khas tersendiri. Imbangi sinopsis yang bagus dengan cerita yang memuaskan pembaca. Buatlah cover yang “WAH”, sehingga dari jauh, orang akan tertarik melirik buku Haru, membaca sinopsisnya dan mempertimbangkan untuk membelinya.