Thursday, December 22, 2011

THE PRINCESS MAN EP 16

sudah banyak ‘berkorban’ untuk semua ini. Ia menyindir pamannya itu.

Raja terdahulu melangkah dengan sedih meninggalkan istana. Putri menyambutnya dengan sedih. Namun kelihatannya raja merasa senang bisa berkumpul kembali dengan kakak dan iparnya.

P Sooyang telah mengenakan pakaian kebesarannya. Sekarang dialah raja di negeri ini. Ia melangkah dengan penuh rasa percaya diri ke singgasana……

Para menteri datang memberinya penghormatan dan P Sooyang mengucap sumpah jabatannya. Ia juga mengadakan jamuan sebagai ucapan terimakasih. Ia sangat berterimakasih pada para pendukung setianya. Tiba-tiba ia berkata. Kenyataannya aku telah membunuh banyak orang untuk mendapatkan posisi in. Aku berusah bertanya ratusan kali pada diriku sendiri, mengapa aku sangat menginginkan posisi ini.
Sin Sook joo bertanya, apakah kau sudah mendapatkan jawabannya?
P Sooyang menggeleng.

Di tempat pelacuran Wang No geol sedang berusaha menggoda No Eng, gadis muda di tempat itu, No Eng marah. Tiba-tiba datang sekumpulan preman, anak buah Gong Chil goo. Wang No geol langsung mencari Seok ju dan melaporkannya. Seok ju datang menghadapi para anak buah Chil goo. Tiba-tiba para preman itu berlutut di hadapan Seok ju, mereka memohon maaf dan ingin kembali pada Seok ju. Gong Chil go mengamuk begitu mendengar anak buahnya membelot kembali pada Seok ju.
Sin Myeon mendapat kabar dari Ja Beon, asistennya, tentang seseorang yang mencoba mencari tahu tentang keluarga Kim Jeong seo. Sin Myeon terkejut. Seperti apa dia? tanyanya. Ja Beon menjawab ia nampak seperti seseorang yang menyedihkan. Sin Myeon teringat kembali tulisan di mayat Onyeong, Dae Ho.
Malam itu Seung yoo kembali beraksi. Kali ini sasarannya adalah Sin Sook joo, ayah Sin Myeon. Ia berhasil melumpuhkan para pengawal. Beruntung Sin Sook joo, Sin Myeon datang bersama anak buahnya. Perkelahian pun tak dapat dihindarkkan antara Sin Myeon dan Seung yoo. Seperti biasa Seung yoo selalu mengenakan penutup wajah.


Kau yang menculik tunanganku, penjahat! Kata Sin Myeon. Mereka bertarung
Siapa kau sebenarnya? Tanya Sin Myeon, mungkinkah….
Seung yoo kembali menyerang dan melukai tangan sin Myeon. Anak buahnya datang dan Seung yoo pergi.


Guru mengunjungi Jeong Jong. Ia sangat khawatir dengan keadaan Jeong Jong. Ia mengira Jeong Jong-lah pelaku pembunuhan dan penyerangan itu. Jeong Jong meyakinkan bahwa itu bukan dirinya. Gurunya merasa lega. Jeong Jong merasa ia mengetahui siapa pelakunya.
Kurasa aku tahu siapa dia, katanya. Gurunya terkejut. Tiba-tiba seseorang datang, Jeong Jong meminta ijin paa gurunya. Ternyata Seung yoo. Jeong jong melihat sedikit luka di wajah Seung yoo.
Mengapa wajahmu terluka? Tanyanya
Bukan apa-apa,jawab seung yoo sambil memalingkan wajah. Jeong jong bertanya benarkah Seung yoo pelakunya? Yang membunuh P Onyeong dan menyerang sin Myeon? Jeong Jong meminta Seung yoo menyerah dengan ambisi balas dendamnya. Ia sangat mengkhawatirkan keselamatan Seung yoo karena P Sooyang sangat kuat.

Tiba-tiba Guru keluar dan melihat Seung yoo, ia juga melihat darah di wajah Seung yoo.
Benarkah kau Seung yoo? Tanyanya tak percaya. Kau masih hidup?
Seung yoo mengangguk dengan mata berkaca-kaca. Pertemuan antara guru dan murid yang sangat mengharukan.

Jangan menangis seung yoo, Jangan menangis. Kata Guru ( padahal dia sendiri juga nangis ). Lalu mereka saling berpelukan dan menangis haru.
Guru seperti halnya Jeong Jong juga berusaha menasehati Seung yoo untuk berhenti melawan P Sooyang. Tetapi seung yoo tetap keras kepala dan tetap pada pendiriannya.

P Sooyang mendengar kabar tentang usaha pembunuhan Sin Seok joo. Siapa yang berani melakukan ini? Tanyanya berang.
Se ryeong menolak untuk mengikuti upacara pelantikan. Ibunya sangat marah dan meminta se ryeong untuk tidak bersikap keras kepala. Ia juga tidak mau putrinya dipandang sebagai putri yang tidak berbakti. Se ryeong seperti biasa, keras kepala. Akhirnya Lady Sooyang memberitahukannya tentang usaha pembunuhan calon ayah mertuanya, Sekretaris Sin dan Sin Myeon yang terluka karena berusaha melidungi ayahnya. Setidaknya di hadapan mereka kau harus bersikap baik, kata Lady Sooyang akhirnya.
Paginya Se ryeong meninggalkan rumah. Ia hanya meninggalkan sepucuk surat yang isinya: Aku segera kembali. Ibunya nyaris pingsan.
Chil goo yang sedang berang menemui Sin Myeon, kepadanya ia bercerita tentang seorang bajingan di Mapo pier yang memiliki julukan Bing Ock Kwan. Ia adalah seseorang yang berhasil menyelamatkan diri dari kapal yang membawa para tahanan ke Pulau Kanghwa.
Sin Myeon dan anak buahnya kembali mendatangi rumah pelacuran itu. Seok ju melihat mereka. Ia mencari seung yoo tapi Seung yoo tidak berada di kamarnya. Ia memerintahkan Wang No geol untuk memberitahu Seung yoo, sementara dirinya akan berusaha mengalihkan perhatian.
Se ryeong diam-diam pergi ke Mapo Pier, disana ia melihat tempat itu dikepung Sin Myeon dan anak buahnya.
Seung yoo berada di tempat pandai besi untuk mengasah pedangnya. Ia kembali namun berselisih jalan dengan No geol. No geol tidak melihat Seung yoo. Dengan santai Seung yoo berjalan di jalanan kota.

Seok juu berusaha mengalihkan perhatian para polisi itu. Seung yoo melihat mereka, ia juga melihat Sin Myeon. Sin Myeon hampir saja melihatnya, tiba-tiba sebuah tangan menariknya ke tempat tersembunyi. Se ryeong….. ternyata dia.

Seung yoo terkejut, mereka saling berpandangan dan perlahan wajah Seung yoo menjadi cerah ( jangan-jangan aku yang salah lihat…hehehehe )…


sumber: dunianyasari.blogspot.com

No comments:

Post a Comment