Saturday, December 3, 2011

THE PRINCESS' MAN EP 10

Merasa gerakan mereka sudah berhasil, P Sooyang memutuskan raja harus kembali ke istana. Putri berharap bisa mendampinginya tetapi P Sooyang tidak mengijinkannya. Raja yang masih sangat muda itu berusaha menenangkan kakaknya dan memintanya tidak mengkhawatirkannya. Aku akan melakukan yang terbaik, katanya pada putri. Putri sangat sedih dan Jeong Jong selalu siap di belakangnya. Sikap putri sudah agak melunak pada suaminya.
Di dalam istana, raja ditekan untuk membuat kebijakan-kebijakan seperti yang mereka inginkan. Tujuan utamanya adalah menempatkan P Sooyang di posisi strategis sebagai Perdana Menteri pertama, menggantikan posisi mendiang Kim Jeong seo. Raja tidak berdaya, ‘Lakukan saja’ perintahnya.
Seung yoo berjalan dengan gontai di sepanjang jalanan kota dengan tubuh bersimbah darah kering dan pakaian compang-camping. Ia sudah kehilangan segalanya, ayah, keluarga, karier, wanita yang dicintainya bahkan mungkin hidupnya ( kontras sekali dengan Kim Seung yoo di episode-episode awal ). Sementara Se ryeong juga hancur hatinya mendengar kematian Seung yoo. Tubuhnya sangat lmah dan hanya berbaring saja di kamarnya sambil terus menangis.
Di depan gerbang istana ia melihat kepala ayah dan pengikutnya ditancapkan dalam sebilah bambu dan dipasang di jalanan. ‘Mereka sungguh tidak memiliki belas kasihan’. bisik seorang wanita pada temannya. Hati Seung yoo hancur dipenuhi kesedihan dan kemarahan. Ia berjalan tanpa arah dan tujuan dan tiba di depan rumah P Sooyang.
Pesta penyambutan tengah dipersiapkan di rumah P Sooyang. Banyak orang berkumpul di depan rumah mereka dan Seung yoo ada diantara mereka, mengamati dan mencari kesempatan untuk menyerang. Ia menyaksikan semuanya, P Sooyang datang dengan tandu disertai wajah penuh kemenangan, Seung yoo dipenuhi kemarahan. Ia berhasil melumpuhkan seorang pengawal dan merampas pedangnya. Matanya selalu tertuju pada Sooyang, siap menerkam dengan pedangnya. Ia hendak mencabut pedangnya saat tiba-tiba ia melihat sosok wajah yang sangat dikenalnya diantara keluarga P Sooyang, Ia melihat se ryeong. Seorang wanita berkata: ” Lihat itu, gadis itu putri tertua mereka. P Sooyang sangat menyayanginya lebih dari yang lain.” Seung yoo shock melihat Se ryeong diantara mereka, lebih terkejut lagi mengetahui fakta bahwa Se ryeong adalah putri laki-laki yang membunuh ayah dan keluarganya.
Terngiang jelas di benaknya saat-saat indah bersama Se ryeong, ia diliputi kemarahan yang amat sangat dan tanpa pikir panjang langsung menyerang P Sooyang. Terang saja anak buah Sooyang bisa meringkusnya dengan mudah. Se ryeong melihatnya, Seung yoo dipukul hingga tak sadarkan diri. Se ryeong menangis berteriak dan meronta memanggil Seung yoo dan berusaha mendekatinya. Para pengawal menyeret gadis itu memasuki rumahnya. P Sooyang melihat kejadian itu dengan ekspresi sangat tenang.
Lady Sooyang mendatangi putrinya. Ia sangat marah dengan kelakuan Se ryeong, ia nyaris hendak menampar putrinya itu. Namun melihat penderitaan Se ryeong ia tidak tega dan memeluk putrinya itu. Mengapa kau bisa memiliki perasaan yang begitu dalam padanya? tidak bisakah kau melupakannya? tolong lupakan dia, pinta Lady Sooyang pada putrinya. Se ryeong menangis tersedu-sedu.
P Sooyang menegur Sin Myeon, Sin Myeon meminta maaf telah membiarkan Seung yoo hidup. P Sooyang kembali memprovokasi dirinya dengan halus. Sin Myeon berjanji akan selalu mengingatnya.
Se ryeong sangat menderita dan menyalahkan dirinya sendiri. ‘ Seharusnya aku memberitahu segalanya sejak awal tentang siapa diriku, maka ia tidak akan menderita seperti sekarang.’ Sekali lagi ia berusaha menemui ayahnya dan memohon untuk tidak membunuhnya. Kali ini P Sooyang tidak mau mengubah keputusannya. Se ryeong sangat marah pada ayahnya.
Belum puas membunuh Kim Jeong seo, kali ini P Sooyang dan pengikutnya mengincar P Anpyong, adik kandungnya sendiri. Putri senang sekali mendengar pamannya yang satu itu masih hidup, tetapi terlambat. Saat ia tiba di kediaman pamannya, Sin Myeon sudah membawa P Anpyeong ke istana. Putri dan Jeong Jong mengawasi mereka dari jauh. Tinggal satu harapan putri, pamannya yang lain, P Keum Seong. P Keum Seong mendukungnya dan berjanji untuk menghadapi P Sooyang.
Jeong Jong berusaha menemui Seung yoo di dalam penjara, ia datang bersama gurunya. Berharap untuk bisa meluluhkan hati Sin Myeon. Sin Myeon menemui Seung yoo, matanya memancarkan kesedihan. Tetapi ia tetap mengatakan bahwa esok Seung yoo akan menjalani hukuman mati. Jeong Jong marah mendengar kata-kata Sin Myeon. Seung yoo semakin frustasi menerima keadaan ( terutama berkaitan dengan se ryeong ). Ia meronta dan menangis, Jeong Jong berusaha menenangkannya dengan sedih. Sin Myeon meninggalkan mereka.
Sin Myeon merenung di ruangannya, gurunya datang menghampiri. ‘ Pasti ini berat untukmu, Myun ah…’ katanya.
‘Tidak!’ jawab Sin Myeon.’ Demi ayah dan keluargaku aku telah memilih jalanku. Aku tidak menyesalinya.’ (keras kepala banget sih orang ini…><)
‘ Ini kesempatan terakhir bagimu, kembalilah pada dirimu yang sebenarnya.’
Sin Myeon tetap keras kepala dan mengingkari hati nuraninya. Ia menyuruh Ja Beom mempersiapkan semua keperluan untuk eksekusi ( matanya tetep nggak bisa bohong…..)
Se ryeong mendengar semua pembicaran mereka dan ia sangat marah dan meminta Sin Myeon membantu Seung yoo. Kali ini Sin Myeon di puncak kecemburuannya. Ia marah dan berkata pada Se ryeong.” Aku ini tunanganmu dan jangan pernah lagi menyebut namanya lagi di depanku!’ Se ryeong marah dan mengejek Sin Myeon sebagai sahabat yang menghianati temannya. Sin Myeon menjawab dingin, ‘aku hanya melakukan tugasku.’
Hari pelaksanaan eksekusi, P Sooyang mempersiapkan diri. Seorang pelayan memintanya keluar. Di halaman rumah mereka, Se ryeong berlutut dengan sebilah pedang didekatnya. Wajahnya pucat dan lemah, ia memohon pada ayahnya untuk membebaskan Seung yoo dari hukuman mati. ‘ Menggunakan tubuhmu untuk menekan ayahmu demi cinta?’
Bukan! jawab Se ryeong, aku melakukan ini untuk menyelamatkan orang yang tidak bersalah. Se ryeong tidak main-main dengan ancamannya, ia bahkan melukai lehernya dan mengancam akan menebas lehernya sendiri jika hukuman itu dilakukan. Darah mengalir dari lukanya, Jika kalian membunuhnya maka aku akan ikut dengannya tanpa ragu.’
Semua tawanan diseret ke tempat eksekusi, termasuk seung yoo. Para algojo sudah siap dengan pedang mereka. Satu persatu para tawanan menerima giliran mereka untuk dipenggal kepalanya, termasuk Seung yoo. Se ryeong juga masih bertahan dengan pedang di lehernya menanti keputusan atas Seung yoo.
P Sooyang dan anak buahnya hendak menghadiri eksekusi, tiba-tiba serombongan orang datang, mereka adalah Putri, Jeong Jong, P Keum Seong diikuti para profesor yang meminta pembebasan atas P Anpyong dan para tawanan yang lain yang dihukum mati. Akhirnya raja muda angkat bicara, dengan bijaksana ia mengatakan bahwa sudah terlalu banyak korban nyawa.
Tibalah giliran Seung yoo untuk dieksekusi. Tiba-tiba datanglah seorang utusan membawa perintah raja untu membatalkan hukuman mati dan sebagai gantinya mereka akan dibuang ke Pulau Kanghwa sebagai pelarian. Seung yoo menatap langit……entah apa artinya ini,,
Para pengikut P Sooyang tidak puas dengan keputusan ini, mereka heran mengapa P Sooyang menerima begitu saja termasuk lolosnya Seung yoo. Semua bertanya-tanya. Hanya Sin Myeon yang tahu, ini kemauan P Sooyang karena alasan khusus, putrinya.
Se ryeong diberitahu sendiri oleh P Sooyang tentang bebasnya Seung yoo. Tetapi dia akan segera dibuang ke Pulau Kanghwa esok pagi. Ia langsung menemui Seung yoo di penjara. Sin Myeon dan Ja Beom melihatnya. ‘ Biarkan saja, ini kesempatan terakhirnya ( bertemu Seung yoo )’
Se ryeong berdiri di depan terali, Seung yoo melihatnya tak percaya. Tiba-tiba Seung yoo meraih leher Se ryeong dan mencekik leher Se ryeon………
Catatan:
Rasanya aku tak sanggup lagi melanjutkan, terlalu menyedihkan……tapi aku penasaran sekali. Baiklah!! apapun endingnya, aku akan tetap berusaha. Beberapa waktu lalu aku sempat mencari tahu tentang keberadaan Se ryeong dan Seung yoo di Wikipedia. Nama Raja Sejo ( Pangeran Sooyang ) dan Kim Jeong seo ( bapaknya Seung yoo ) disebut dengan sangat jelas, termasuk perseteruan mereka. Tetapi disebutkan bahwa anak perempuan P Sooyang hanya ada satu, bukannya dua seperti di cerita ini. Ada sih disebutkan nama Putri Se Hui atau Ui ryeong ( asumsiku ini Se ryeong ) tapi catatan yang satu ini bersifat Apocalyphal atau catatan yang diragukan oleh penulisnya sendiri. Jadi, mungkin sebenarnya nama Se ryeong dikeluarkan dari daftar putri raja Sejo, atau bisa jadi ia meninggal atau meninggalkan istana…..Yah!!!kita lihat saja jawabannya,,semoga jangan sad ending yaa..hiks…hikss

No comments:

Post a Comment