Saturday, December 3, 2011

THE PRINCESS' MAN EP 9

Seung yoo melihat kakaknya meregang nyawa. Untung ayahnya masih dapat bertahan, ia berusaha membawa ayahnya pergi dari sana tapi pengawal melihat bahwa PM Kim masih hidup. Mereka menyerang dan berusaha membunuh PM Kim dan dihalangi mati-matian oleh Seung yoo. Empat lawan 1 dan Seung yoo menang. Penjahat yang masih hidup kabur dari rumahnya bergegas melapor pada P Sooyang.
PM Kim berpesan pada Seung yoo, pergilah ke kediaman putri katakan padanya bahwa Kim Jeong seo masih hidup. Lindungi putri dan raja. Tetaplah hidup, pintanya. Kita harus bertemu lagi dalam keadaan hidup. Seung yoo memacu kudanya.
Di kediaman putri, sekumpulan prajurit berjaga dengan ketat di bawah pimpinan Sin Myeon. Ia mendapat kabar kejatuhan PM Kim dan mereka memulai pergerakan menyerang pasukan yang pro PM Kim. Mendapat serangan mendadak, pasukan pro PM Kim kalah telak
Putri terbangun mendengar suara ribut di luar, ia sangat mengkhawatirkan adiknya. Raja yang masih kecil terlihat begitu ketakutan. Jeong Jong berusaha mencari tahu apa yang terjadi dan menyaksikan sendiri Sin Myeon, sahabatnya menghunus pedang pada kepala pengawal istana. Ia menyadari apa yang telah terjadi.
P Sooyang datang dan berusaha bertemu raja, usaha putri untuk melindungi adiknya tidak berhasil. P Sooyang memaksa masuk dan menemui raja dengan kekerasan ( baca: pedang yang bicara ) hingga seorang kasim tewas. Dengan kejam P Sooyang melaporkan bahwa dirinya telah menghabisi si penghianat Kim Jeong seo. Putri terkejut, dan tak lupa  P Sooyang mengeluarkan ancamannya: dan siapa yang berusaha melawan akan segera dibunuh. P Sooyang memaksa raja memberikan Myongpaes ( semacam simbol perintah yang mewakili raja ) untuk mengumpulkan para menteri dan pejabat pro PM Kim. Jeong jong dan putri berusaha mencegahnya, mereka sudah menduga apa yang akan terjadi, namun para pengawal menyeret mereka ke luar ruangan. Raja kecil itu tidak berdaya, ini adalah gerakan kudeta oleh pamannya sendiri.
Se ryeong semakin lemah kondisinya, ia tak sadarkan diri. Adik laki-lakinya, Soong, sangat iba melihat kondisi kakaknya dan membawanya keluar. Lady Sooyang marah dan meminta mereka mengembalikan Se ryeong ke dalam gudang. Lady Sooyang digambarkan sebagai wanita yang tegas dan berkarakter keras. Soong berusaha membela kakaknya.
Seung yoo mengendap-endap didepan kediaman putri dan berhasil mengelabuhi seorang penjaga. Ia melihat beberapa menteri memasuki kediaman putri, disana para algojo sudah siap dengan pedangnya membabat habis para pengikut PM Kim. P Sooyang melakukan pembunuhan besar-besaran terhadap lawan politiknya.
Jeong jong memaksa keluar untuk melihat kondisi raja. Putri sangat khawatir dengan keadaan raja yang sangat ketakutan. Di luar ia bertemu Seung yoo dan memeluk sahabatnya itu dengan perasaan lega. Kau masih hidup?tanyanya. P Sooyang geram mendengar kabar bahwa Kim Jeong seo dan putranya masih hidup dan pergi bersembunyi di suatu tempat. Ia langsung memerintahkan beberapa pengawalnya untuk menyelesaikan semua, Kim Jeong seo dan Kim Seung yoo.
Jeong jong berusaha membantu Seung yoo untuk bisa bertemu raja dan putri untuk menyampaikan pesan dari ayahnya, tapi Sin Myeon menghadang mereka. Seung yoo menatap Sin Myeon dengan kemarahan. ‘Lihat! sahabatku sudah menjadi anjing Sooyang’, katanya sinis.
‘Aku tidak menyesal’, kata Sin Myeon dingin, ‘ini pilihanku’ tapi matanya nampak diliputi keraguan ( Iiiiih…keren banget tuh aktor Korea, mereka bahkan bisa ‘bicara’ walau dengan pandangan mata…keren..keren (^^)b…). Seung yoo dan Sin myeon bertempur satu lawan satu. Mereka sama kuat. Seung yoo nyaris menang tetapi Ja Beon, tangan kanan Sin Myeon, datang membantu atasannya. Ia melukai lengan Seung yoo, prajurit datang.
‘ Myeon ah…aku tidak akan pernah memaafkanmu ‘ teriak Seung yoo sebelum akhirnya jatuh tak sadarkan diri.
‘ Myeon ah…kau tega sekali melukai temanmu sendiri !’ teriak Jeong Jong marah saat melihat Seung yoo terkapar tak berdaya.
Sin Myeon melapor pada P Sooyang, Sooyang melihat ada keraguan di mata Sin Myeon. Se ryeong mendengar kabar tertangkapnya Seung yoo di kediaman putri. Ia langsung mengambil kudanya menuju kediaman putri. Soong berusaha mencegahnya tapi sia-sia.
Jeong Jong memohon agar Sin Myeon membebaskan Seung yoo. ia mengabulkannya. Sayangnya ini hanya strategi saja untuk dapat menemukan keberadaan PM Kim. Seung yoo berhasil melarikan diri ( sengaja dibuat berhasil ) dengan bantuan Jeong Jong namun dibelakangnya sekumpulan pasukan berkuda membuntutinya sampai persembunyian mereka.
Se ryeong tiba di kediaman putri, terlambat, ia berselisih jalan den Seung yoo. Ia sangat terkejut melihat Sin Myeon disana, berada di pihak ayahnya. ‘Dimana dia?’ tanya Se ryeong pada Sin Myeon…’apakah ia masih hidup?’ Sin Myeon jelas terluka, wanita yang dicintainya menanyakan pria lain dihadapannya. Ia juga bertemu ayahnya dan memohon ayahnya menyelamatkan Seung yoo. P Sooyang menolak tegas. ‘Apakah ayah memang sekejam itu?’
Putri mendengar kondisi kesehatan raja menurun, ia berusaha meminta ijin untuk menemui raja. P Sooyang menolak, tetapi Se ryeong berkeras dan memaksa ayahnya mengijinkan. P Sooyang tidak mampu menolak permintaan putrinya.
Se ryeong menanyakan keadaan seung yoo pada putri. Putri sangat marah, beraninya kau menanyakan keadaan Kim Seung yoo dalam keadaan kacau seperti ini. Ia sudah mati, Kim Seung yoo dan ayahnya sudah mati, kaulah satu-satunya orang yang telah membunuh mereka berdua. Se ryeong sangat sedih dan menyalahkan dirinya sendiri.
Seung yoo kembali ke rumah dan bertemu ayahnya. Sekelompok penjahat muncul dibelakang mereka dan menyerang Seung yoo dan ayahnya. Seung yoo berusaha melawan tapi sia-sia. Jumlah mereka lebih banyak. Seung yoo terluka parah dan ayahnya tewas. Sebelum meninggal PM Kim sempat mengeluarkan kata-kata mengutuk P Sooyang. ‘Sooyang…aku tidak akan pernah memaafkanmu meskipun dari dalam kuburku!’ dan ia tewas.
Para penjahat hendak menghabisi dan memenggal kepala mereka, tapi Sin Myeon datang mencegah. Mereka menolak, akhirnya tercapai sebuah kesepakatan untuk meninggalkan Seung yoo pada Sin Myeon.
Sin Myeon duduk sendiri menatap tubuh Seung yoo dengan hati terluka. Ia  membawa tubuh Seung yoo ke hutan untuk menguburkannya. Sepanjang perjalanan ia teringat kembali saat-saat indah bersama sahabatnya itu. Diantara mereka bertiga, Seung yoo adalah sosok pria yang ceria, supel dan playboy. Sin Myeon kuat, pendiam dan paling berwibawa. Sedangkan Jeong Jong paling konyol dan yang paling lemah diantara mereka, apalagi keluarganya jatuh miskin. Tiba-tiba tubuh Seung yoo bergerak-gerak, Sin Myeon terkejut mengetahui Seung yoo masih hidup. Ia sedikit senang, namun tiba-tiba terngiang kata-kata P Sooyang. ‘Apakah kau pikir kau mampu menghunuskan pedangmu pada Kim Seung yoo?’ Ia mengangkat pedangnya siap menghabisi Seung yoo, namun dihatinya Seung yoo tetap sahabatnya. Sin Myeon pergi meninggalkan Seung yoo dengan perasaan tak menentu.
P Sooyang menerima kepala Kim Jeong seo, para pengikutnya tertawa penuh kemenangan.
Seung yoo tengah berjuang antara hidup dan mati. ” Seung yoo…bangunlah!’ terdengar suara ayahnya. Seung yoo berusaha bangkit bamun tubuhnya sangat lemah penuh luka. Satu persatu kenangan bersama ayahnya muncul di benaknya sampai kematian ayahnya yang tragis. Seung yoo berusaha bangkit dan berteriak sekuat-kuatnya dibawah derasnya hujan…….
CR || SINOPSISDRAMAKOREA.WORDPRESS.COM

No comments:

Post a Comment