Thursday, December 22, 2011

THE PRINCESS MAN EP 11

“Siapa kau sebenarnya?” tanya Seung yoo geram…  ”Benarkah kau putri Sooyang?”
“Beraninya kau muncul di depanku!!” masih dengan amarah, Seung yoo juga mengancam akan mematahkan leher Se ryeong dan ayahnya. Tiba-tiba gadis itu menjadi marah
” Namaku Lee Se ryeong”, ia menatap Seung yoo dengan mata memancarakan kemarahan dan kesedihan. “Kuminta kau untuk bertahan, kemudian datanglah untuk membunuhku. Aku akan menunggu saat itu tiba. Aku bersedia mati di tanganmu.” kata Se ryeong dengan gemetar dan ia meninggalkan Seung yoo dengan hati hancur
Seung yoo terpaku melihat kepergian gadis itu, terbayang dalam benaknya kata-kata sang ayah: “Bersama dengan gadis itu kelak kau akan mendapatkan kesulitan. Apakah kau bisa bertahan?” tanya PM Kim, ayahnya. Saat itu dengan yakin Seung yoo berjanji akan bertahan untuk cintanya yang dalam pada Se ryeong.
Se ryeong kembali ke rumahnya dengan sedih, teringat perlakuan Seung yoo padanya ( padahal ia sudah nyaris mengorbankan lehernya ). Hatinya hancur dan kecewa, apa yang telah ia lakukan sia-sia, bahkan Seung yoo menganggapnya sebagai musuh. Sin Myeon berusaha bersikap peduli tapi Se ryeong justru marah padanya. Bagaimana ia bisa mempercayai seseorang yang telah menhianati sahabatnya menaruh rasa peduli padanya. Sin Myeon melihat bekas luka di leher Se ryeong.
Di depan rumah, Se ryeong bertemu ayahnya. Ia menagih janji Se ryeong karena telah membebaskan Seung yoo dari hukuman mati. P Sooyang mengingatkan rencana pernikahannya dengan Sin Myeon.
Sin Myeon begitu depresi menyadari bahwa Se ryeong telah berkorban untuk Seung yoo dengan mempertaruhkan lehernya. Ia mabuk-mabukan dan menemui Seung yoo di dalam penjara.
” Apakah kau benar-benar berniat ingin membunuhnya?’ tanya Sin Myeon pada Seung yoo dengan wajah depresi.
‘ Jadi sebenarnya kau sudah mengetahui siapa sebenarnya gadis itu?’ tanya Seung yoo terkejut. Sin Myeon balik bertanya. ” Bagaimana jika gadis itu telah mempertaruhkan nyawanya untukmu?’
‘ Sudah tidak ada gunanya lagi bagiku.’ jawab Seung yoo dingin
Seung yoo mengajukan sebuah permintaan pada Sin Myeon, tolong selamatkan kakak ipar dan keponakanku, pintanya. Namun dengan dingin Sin Myeon berkata ia tak mungkin untuk menyelamatkan keluarga seorang penghianat.’ Selamat tinggal Kim Seung yoo….’
Seung yoo memanggil-manggil Sin Myeon dengan marah. Tapi sahabatnya itu sama sekali tak bergeming.
P Sooyang belum puas, ia masih mengincar satu-satunya kemungkinan saingannya, yaitu P Anpyong. Dia terbebas dari tuduhan dan P Sooyang berencana membuat tuduhan palsu. Seorang gisaeng masuk dan membawa selembar puisi karya P Anpyeong, ia membawanya ke ruangan lain. Seorang pria ada di dalam ruangan itu, gisaeng memberinya sejumlah uang lalu pria itu menuliskan sesuatu dengan tulisan yang mirip tulisan P Anpyong.
Sementara itu P Anpyong dalam perjalanan menuju pengasingan. Ia berpamitan dengan Putri dan Keum Seong. Pada P Anpyong, Keum seong berjanji akan membuktikan bahwa P Anpyong tidak bersalah. Putri menangis sedih, harapan satu-satunya pun sudah tak lagi berdaya sebagai tawanan.
Seung yoo berada diantara para tawanan yang akan dibuang ke Pulau Kanghwa. Se ryeong melihatnya dari jauh dengan sedih. Kakak ipar dan keponakan Seung yoo juga ada diantara para tawanan. Tiba-tiba anak kecil itu menangis dan jatuh pingsan. Ibunya menangis minta tolong untuk menyelamatkan putrinya, Se ryeong berusaha mendekat karena merasa iba namun para pengawal menghalanginya. Se ryeong baru teringat gadis kecil itu adalah gadis kecil yang pernah ditemuinya di rumah PM Kim, ia cucu perempuan mendiang Kim Jeong seo. Se ryeong berlari ke penjara dan memohon pada Sin Myeon untuk diperbolehkan menolong gadis kecil itu.
‘ Kumohon..gadis kecil itu memerlukan seorang dokter.’ pintanya. Sin Myeon menolak, Se ryeong terus berusaha memohon.
Se ryeong membawa ibu itu dan anaknya ke tabib, tabib berkata penyakitnya cukup parah. Ibunya sangat khawatir dan memeluk putrinya erat-erat. Ia melihat Se ryeong dan berkata bahwa ia sudah kehilangan semua keluarganya dan ia tak sanggup bila harus kehilangan putrinya. Se ryeong menunduk dan berkata: “Maafkan aku!”
Wanita itu memandang Se ryeong heran, Se ryeong tidak mengatakan apapun tentang dirinya pada wanita itu. P Sooyang melihat apa yang telah dilakukan oleh putrinya. ‘ Ternyata kau menyukai anak kecil, mungkin kau harus cepat memilikinya juga.’ Se ryeong tidak berkata apa-apa.
Raja berusaha meminta P Sooyang untuk melakukan investigasi ulang untuk kasus P Anpyong. Tiba-tiba sekretaris Sin Sook joo ( bapaknya Sin Myeon yang sudah naik jabatan ) datang membawa sebuah surat. Itu adalah surat palsu P Anpyong yang dibuat oleh anak buah Sooyang. Intinya P Anpyong berencana mengerahkan prajurit untuk melukai raja dan P Sooyang. Raja tidak percaya namun ia menyaksikan sendiri ‘surat’ P Anpyong itu di tangannya.
Jeong Jong meminta Putri datang ke suatu tempat. Ia tengah mempersiapkan kejutan untuk putri. Kudengar kau menyukai suara nyanyian burung, katanya. Ia membawa banyak sekali burung dan berharap putri akan bahagia. Putri Kyeong hye terharu. Tiba-tiba datanglah kabar yang memberitahukan bahwa P Anpyong akan dijatuhi hukuman mati karena berniat memberontak. Di halaman istana, para menteri dan pejabat sedang berusaha menekan raja untuk menjatuhkan hukuman mati bagi penghianat Anpyong. Raja nampak ragu namun petisi-petisi tertumpuk didepannya menuntut hal yang sama.
Seung yoo dan para tawanan dibawa dengan sebuah kapal ke P Kanghwa. Kapal mereka diikuti kapal lain yang berisi penjahat anak buah Sooyang. Para tawanan dirantai dan dipasung kakinya, termasuk Seung yoo. Setiap satu belenggu dipakai dua orang tawanan. Para tawanan mulai tampak gelisah melihat para pengawal menunjukkan gerak-gerik yang mencurigakan. Salah seorang tawanan yang dirantai dengan Seung yoo berusaha membaca rencana mereka. Ia berbisik pada temannya, mereka tidak akan membawa kita ke Pulau Kanghwa tapi ke dasar laut untuk menjadi makanan bagi ikan-ikan. Ia berkata sejarah pernah terjadi di masa raja Tae jo dimana mereka mengirim para tawanan bukan ke pulau terpencil namun ke dasar lautan. Sooyang lebih kejam dari yang kita bayangkan, katanya.
Para tawanan sengaja membuat keributan, seorang pengawal masuk dan dijadikan sebagai sandera. Keadaan di dalam kapal sangat kacau, salah seorang memberi sinyal pada kapal yang satunya ( yang berisi pengawalnya P Sooyang ). Para tawanan meminta kunci, tiba-tiba seseorang berusaha menenggelamkan kapal itu. Para tawanan panik, pengawal juga ikut panik. Mereka berebut kunci bahkan beberapa saling membunuh. Seung yoo tidak peduli dengan apa yang terjadi disekelilingnya, ia sudah kehilangan semangat hidup. Tetapi partnernya terus saja memaksanya bertindak karena hidup pria itu juga tergantung pada Seung yoo ( tangan mereka dirantai jadi satu ). Kapal mulai tenggelam
P Anpyong dalam perjalanan menuju pengasingannya, tiba-tiba utusan datang menyampaikan perintah dari raja. Di tempat itu juga P Anpyong dieksekusi sampai mati dengan cara meminum racun.
Kapal mulai tenggelam, para tawanan saling membunuh untuk menyelamatkan diri. Seung yoopun mau tak mau ikut berusaha menyelamatkan diri. Mereka berjuan mencapai daratan diiringi hujan panah. Mereka dibantai sepeti binatang namun Seung yoo dan 4 tawanan berhasil meloloskan diri. Para penjahat itu tidak kenal ampun, mereka berusaha menghilangkan jejak. Bukan hanya para tawanan tapi juga para pengawal.
Mereka berlari ke dalam hutan dan dikejar oleh para penjahat itu. Tujuan utama mereka adalah Kim Seung yoo, mereka bertekat tidak akan membiarkan Seung yoo hidup. Tiba-tiba Seung yoo melihat pria yang telah membunuh ayahnya, yang telah menghunuskan pedang ke tubuh ayahnya. Ia hendak keluar dari persembunyiannya namun dicegah oleh 2 tawanan lainnya.
Laki-laki yang menyelamatkan Seung yoo berkata, “Jika kau ingin balas dendam tunggulah saat yang tepat!” Malamnya para tawanan itu berkumpul membicarakan strategi untuk keluar dari pulau itu.
Para penjahat masih bertahan di pantai. Satu persatu para tawanan berhasil melumpuhkan mereka yang sedang tertidur pulas dan mengambil senjata serta sepatu mereka. Para penjahat terbangun dan menyadari mereka sedang diserang dan melakukan serangan balik, mengejar mereka sampai masuk ke hutan.
Mereka bertarung di dalam hutan dan kegelapan malam. Seung yoo masih mengincar pria itu, pria yang membunuh ayahnya. Dan akhirnya ia berhasil membunuh pria itu dengan pedangnya, laki-laki itu tewas di tangan Seung yoo …..
 
 
sumber: dunianyasari.blogspot.com
 

No comments:

Post a Comment