Thursday, December 22, 2011

THE PRINCESS MAN EP 12

Dendam atas kematian ayahnya membuat Seung yoo memiliki kekuatan yang luar biasa, ia kembali bangkit, temannya sesama tawanan sampai tercengang melihat kekuatan Seung yoo. Kawanan penjahat sangat marah mengetahui salah satu pemimpin mereka tewas terbunuh.
Se ryeong masih bersedih mengingat saat-saat terakhir bersama Seung yoo di dalam penjara. laki-laki itu memancarkan kemarahan yang luar biasa padanya,dan menganggapnya sebagai musuh. Akhirnya Se ryeong memutuskan menerima lamaran Sin Myeon, P Sooyang sangat bahagia mendengarnya.
Seung yoo dan pria itu, ternyata ia bernama Jo Seok ju, diantara mereka mulai tercipta saling pengertian. Seok ju bisa melihat dendam di dalam diri Seung yoo. Ia memberi nasehat pada Seung yoo: ‘Gunakan hasrat balas dendammu untuk bertahan hidup’
Para penjahat menyusun strategi untuk membalas dendam sedangkan para tawanan menyusun rencana untuk melarikan diri dari penjahat-penjahat itu dan keluar dari pulau. Sialnya salah seorang dari tawanan, Wang No geol terjebak perangkap yang dipersiapkan oleh para penjahat. Mereka membuat kesepakatan.
Di kediaman P Sooyang, Sin Myeon datang membawa hadiah pernikahan namun Se ryeong tidak bersedia menemuinya. Yeo ri memberitahu ‘ Nona sedang tidak sehat.’ katanya pada Sin Myeon. Se ryeong duduk melamun di kamarnya dan masih saja memikirkan Seung yoo. Yeo ri berusaha mengingatkan majikannya, meskipun tidak mengharapkan pernikahan ini tetapi Se ryeong harus mulai membangun perasaan pada calon suaminya.
Sementara itu di kediaman putri, P Keum Seong merencanakan sebuah pemberontakan di hari pernikahan Se ryeong. Putri dan Jeong jong terkejut mendengar rencana ini. Setelah kematian P Anpyong siapa lagi yang mungkin diincar P Sooyang selain Yang Mulia, katanya.
Di pulau akhirnya Seung yoo dan Seok ju berhasil menghancurkan rantai yang mengikat tangan-tangan mereka. Wang No geol dimanfaatkan para penjahat untuk mengetahui tempat persembunyian para tawanan. Seung yoo memperhatikan Wang No geol dengan curiga tapi ia diam saja. Benar saja, wang No geol mulai memprovokasi teman-temannya. ‘ Yang diincar para penjahat itu bukan kita, tetapi laki-laki itu ( Seung yoo ). Yang lain mulai terpengaruh tetapi Seok ju berusaha memperingatkan untuk tidak mempercayai janji-janji penjahat itu. Mereka tidak peduli dan tetap menyerang Seung yoo. Dari balik semak, penjahat muncul dan menikam salah satu dari mereka sampai tewas. Seok ju dan Seung yoo berhasil meloloskan diri. Para penjahat terus saja memburu mereka, mereka tidak kenal ampun. Semua harus mati. Mereka bersembunyi, Seok ju berkata pada Seung yoo, mereka akan mengejar kita sampai ke dasar neraka sekalipun. Tiba-tiba Seok jo teringat kata-kata Wang no geol: Yang mereka incar bukan kita tetapi dia ( Seung yoo ). Tiba-tiba ia menarik pedangnya…..
Putri ingin bertemu raja namun pengawal menghalanginya. Putri dan Jeong jong dilarang menemui raja atas perintah P Sooyang. Mereka kembali tanpa hasil. Usaha Jeong jong pun tak mengubah tindakan para pengawal. Putri sangat sedih dan marah mengkhawatirkan adiknya.
Di balairung raja, P Sooyang sedang menemmpatkan orang-orangnya di posisi penting. Raja dengan lemah menjawab: paman, lakukan saja sesuai keinginanmu. Tapi raja sempat bersuara ketika mereka memutuskan akan membawa para tawanan yang merupakan keluarga pejabat pro Kim Jeong seo untuk dijadikan budak dan seluruh hartanya disita. Termasuk wanita dan anak-anak? tanyanya berang.  Ya, Yang Mulia..jawab P Sooyang. Raja tidak setuju,,
Mereka, P Sooyang dan pengikutnya mendiskusikan kembali hukuman bagi tawanan perempuan dan anak-anak. Masih ada satu lagi penghalang bagi mereka yaitu P Keum seong. Kudengar ia sedang mengerahkan pasukan, kata salah seorang dari mereka. Kita lihat saja nanti, jawab P Sooyang dengan dingin.
Jo Seok ju mengejar-ngejar Seung yoo dengan pedang ditangannya, Seung yoo berlari ke arah jurang. Para penjahat melihat mereka dan berusaha mengejar mereka berdua. Di tepi jurang Sung yoo pasrah, tak ada tempat melarikan diri. Seok ju berkata pada para penjahat itu, bukan kami yang kalian incar tapi dia. Ia menebaskan pedangnya ke tubuh Seung yoo. Tubuh Seung yoo limbung dan jatuh ke dalam jurang. Penjahat menyaksikan sendiri tubuh Seung yoo terkapar bersimbah darah di dasar jurang. Mereka pergi dengan puas dan membiarkan Seok ju hidup.
Tiba-tiba Seok ju muncul lagi, ternyata semua adalah skenario mereka. Seung yoo masih hidup dan bertahan di lereng jurang, Seok ju segera menolongnya dengan kayu.
Ternyata.
Malam sebelumnya mereka menyusun strategi. Yang diinginkan para penjahat itu adalah kau, maka jika kau mati segalanya akan membaik, begitu bukan? Seung yoo mengiakan. Seok ju bertanya lagi apakah Seung yoo masih mau hidup atau hanya ingin mati sampai disini saja? seung yoo menjawab, ia masih ingin hidup. Seok ju meminta Seung yoo menuruti kata-katanya jika ia masih ingin hidup. Sebelumnya mereka meletakkan mayat salah satu tawanan yang sudah mati di dasar jurang untuk mengelabuhi para penjahat itu dan kemudian melaksanakan rencana mereka, dan berhasil.
Para penjahat itu pergi dengan kapal mereka. Untungnya mereka masih meninggalkan satu buah perahu. Tiba-tiba seseorang muncul, Wang No geol, ternyata orang itu masih hidup. Ia memohon-mohon pada Seung yoo dan Seok ju untuk memaafkan kesalahannya.
Malamnya di rumah para gisaeng, ketua penjahat melaporkan bahwa Kim Seung yoo sudah mati. Sin Myeon juga ada disana. Mereka bersulang untuk merayakan kabar baik tersebut. Seung yoo merasa tertekan dan meninggalkan ruangan itu. Wajahnya memancarkan kesedihan yang amat dalam.
Se ryeong mendapat kabar bahwa kakak ipar Seung yoo dan anaknya dijadikan sebagai pelayan di rumah ‘orang-orang yang berjasa’. Maksudnya orang-orang yang berjasa membantu P Sooyang menggulingkan Kim Jeong seo. Berarti mereka tinggal dan hidup sebagai pelayan di rumah keluarga yang telah membunuh keluarga mereka. Se ryeong pergi diam-diam mencar mereka, Sin Myeon melihatnya namun gadis itu tidak peduli sekalipun Sin Myeon akan melaporkannya pada ayahnya. Se ryeong memandangi mereka dengan sedih, mereka kehilangan seluruh keluarganya karena ayahku dan pegawai Sin. Bahkan sekarang harus tinggal di rumah orang yang membunuh keluarganya sebagai budak, apa lagi yang lebih mengerikan di dunia ini?. Sin Myeon akhirnya membiarkan Se ryeong berindak sesukanya.
Yeo ri menemui wanita itu di sungai dan menyampaikan surat Se ryeong padanya. Wanita itu membacanya dengan gemetar: Aku adalah orang yang pernah kautemui di han sung. Aku akan membawamu ke tempat yang aman. Aku menunggumu di tempat kita bertemu sebelumnya tolong datanglah…apapun yang terjadi.
Se ryeong menunggu dengan gelisah, wanita itu datang menemuinya dan mereka membawanya dengan tandu ke dokter, sebelum membawanya ke tempat yang aman. Sin Myeon mengikuti bahkan ikut mengawal mereka. Se ryeong berterimakasih pada Sin Myeon.
Di tempat lain, Seok ju, Seung yoo dan Wang No geol berjalan mengendap-endap di jalanan kota. Seung yoo terluka parah. Mereka tiba di suatu tempat dimana banyak wanita berpakaian dan berdandan menor, ternyata tempat hiburan ( baca: bar/ tempat pelacuran atau apalah itu ). Seok ju mendekati salah satu dari mereka dan ia memangglnya Orabuni….kelihatannya mereka dekat satu sama lain. Wang No geol melihat wanita-wanita itu dengan penuh kekaguman. Kita harus segera menyelamatkan dia, kata Seok ju.Wanita itu memandang Seung yoo yang terbaring lemah. Siapa dia/ tanya mereka. Seseorang yang sangat istimewa, jawab Seok ju.
Ipar Seung yoo dibawa ke kuil oleh Se ryeong. Wanita itu sangat berterimakasih pada Se ryeong: Saat mendengar berita tentang Seung yoo, langit rasanya seperti runtuh. tapi sekarang aku bisa merasakan bahwa Tuhan masih ada.’ Se ryeong tertegun dengan kata-kata kakak ipar Seung yoo.
‘ Apa yang terjadi dengan Tuan Muda Kim Seung yoo?’ tanyanya
‘ Kapal yang membawa mereka ke Pulau Kanghwa tenggelam, apakah kau belum mendengarnya?’
‘Tenggelam?’ Se ryeong tak percaya
” Kudengar tak satupun yang selamat.’
Se ryeong berjalan dengan gontai, Sin Myeon masih menunggunya di luar kui. Berita tentang Guru, apakah itu benar?’ tanyanya pada Sin Myeon. ‘ Mengapa kau tidak mengatakannya padaku?’
Seung yoo terbaring lemah di sebuah kamar. Seorang gadis muda tanpa sengaja memasuki kamarnya dan mengagumi ketampanan Seung yoo. Ia pun merawat Seung yoo.
Di rumahnya P Sooyang mendengar berita menghilangnya menantu dan cucu Kim Jeong seo dari kediaman salah satu dari pengikutnya. P Sooyang jelas sudah tahu siapa orang dibalik hilangnya wanita dan anaknya itu.
Se ryeong sangat terpukul, ia masuk kamar dengan lemah dan terbaring dengan air mata bercucuran mengingat Seung yoo. P Sooyang menanyakan kasus hilangnya tawanan itu, apakah semua ini perbuatan Se ryeong? tanyanya pada Sin Myeon.
Bukan, ini perbuatanku.’ jawab Sin Myeon.
‘ Melihatmu berusaha melindungi putriku, membuatku merasa nyaman. Tetapi se ryeong harus menerima hukuman atas perbuatannya.’ kata P Sooyang. Sin Myeon mencegahnya dengan dalih kesedihan Se ryeong yang telah mengetahui kematian Seung yoo. P Sooyang mengalah ( pasti diam-diam menyusun strategi lagi niiih…..).
Jeong jong dan putri juga sudah mendengar kabar tentang tenggelamnya kapal yang membawa tawanan itu. Jeong jong sangat sedih, ia menangis. Tiba-tiba Sin Myeon datang dan memberitahukan pernikahannya. Ia ingin Jeong jong datang dan mendampinginya. Hanya dirimu satu-satunya temanku yang masih tersisa, aku mohon padamu, datanglah…pinta Sin Myeon. Jeong jong sangat geram, tapi kemudian ia teringat rencana P Keum seong bahwa pada hari itulah mereka akan melaksanakan pemberontakan.
Seung yoo sudah sadar, Wang No geol dan Seok ju sangat gembira. Para wanita penghibur itu juga ikut gembira. Mereka tertawa-tawa kecil, kelihatannya semua mengagumi ketampanan seung yoo.
Menjelang hari pernikahannya se ryeong sama sekali tidak bahagia. Ia justru mengenakan baju yang dipakai saat bersama Seung yoo berlomba ayunan di pasar. Ibunya sangat mengkhawatirkan Se ryeong, Se ryeong meminta maaf. Sin Myeon sangat peduli padamu bahkan ingin menunda pernikahan sampai kau mau menerimanya. lady Sooyang berpesan pada Se ryeong untuk tidak lagi mengingat masa lalu.
Se ryeong meminta ijin pada ibunya untuk keluar. Ia mengunjungi kakak ipar Seun yoo, tapi wanita itu dan anaknya sudah tidak ada disana. Ia mencari Sin Myeon, kemana kau membawa mereka? tanyanya dengan mata penuh kebencian. Apakah kau mengirim mereka ke rumahmu?
Sin Myeon tersinggung dengan tuduhan Se ryeong. Apakah aku orang macam yang tersirat di matamu?. Orang yang membunuh teman dan ayah temannya bisakah aku menganggapnya sebagai orang baik? Se ryeong menyerang Sin Myeon. Sin Myeon menyeret Se ryeong dan membawanya berkuda ke suatu tempat.
Seung yoo sudah mulai membaik. Ia berjalan tertatih sampai di depan rumahnya. Rumah itu sudah disita. Terngiang dalam benaknya masa-masa kebersamaan bersama keluarganya yang begitu bahagia. Bahkan seolah ia melihat kakakipar dan keponakannya. Seung yoo sungguh hancur hatinya.
Se ryeong menampar Sin Myeon. Jangan pernah berusaha menyentuhku lagi!’ katanya kasar. Tiba-tiba seseorang memanggilnya, wanita itu dan anaknya muncul. Mereka dalam keadaan baik-baik saja.
 ’ Kudenar kau tidak sehat, itu membuatku khawatir.’ kata wanita itu
‘ Darimana kau tahu kalau aku sakit?’ tanya Se ryeong
Kakak ipar seung yoo bercerita, seorang sahabat Seung yoo yang aku belum pernah melihatnya, memberitahuku. Ia juga menemukan tempat ini untukku, aku tidak perlu lagi mengkhawatirkan tentang makanan dan pakaian.’ Wanita itu meminta Se ryeong menyampaikan rasa termakasihnya pada sahabat Seung yoo yang misterius itu. Se ryeong berjanji.
Sikap Se ryeong melunak, ia tahu Sin Myeon lah yang ada dibalik semuanya. Ia juga menyampaikan rasa terimakasih wanita itu padanya. Mafkan aku yang telah salah paham padamu, kata Se ryeong. Sin Myeon yang selama ini teruji kesabarannya mulai angkat bicara. Ia sudah melakukan semua yang bisa membuat Se ryeong mengubah penilaiannya sebagai pria yang tak punya belas kasihan, penghianat dan sebagainya, tetapi Se ryeong tetap mengabaikannya dan hanya memikirkan Seung yoo. Sampai kapan aku harus menunggumu? Se ryeong hendak meninggalkan Sin Myeon tapi pria itu menarik tangannya dan memeluk Se ryeong. Tak jauh dari situ Seung yoo menyaksikan semuanya dari balik pohon ……
 
 
sumber: dunianyasari.blogspot.com

No comments:

Post a Comment